Arsitektur microservices memberikan kita fleksibilitas untuk menggunakan jenis database yang berbeda. Anda tidak harus menggunakan tradisional relational database (RDBMS) tapi Anda juga bisa menggunakan beberapa jenis database lain yang berbeda misalnya database yang biasa dikategorikan sebagai NoSQL (non-relational). Lalu bagaimana kita memilih database yang cocok untuk microservice yang akan kita bangun?
Salah satu cara memilih jenis database adalah dengan melihat karakteristiknya berdasarkan teorema CAP (Consistency, Availability, Partition-tolerance).
Selain berdasarkan teorema CAP, orang sering memilih jenis database dari karakteristik bagaimana data disimpan dan berelasi (data model). Ada beberapa katergori database berdasarkan karakteristik ini yaitu:
- Tabular (column-oriented) database
- Document oriented database
- Graph database
- Multi-model database